20 Desember 2013
14: 02
Lagi merasa seperti cerita "si punggung" di Novel Rectoverso.
Salut bisa punya perasaan seperti itu.
Diam gak pernah mengungkapkan.
Mustahil banget sepertinya buat aku.
But, I'll try.
"Aku menghela nafas. Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. Aku
sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya
mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup
kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang
yang hadir sekelebat bagai bintang
jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup
mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara,
langit, awan atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa
sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus
oleh cinta dan siksa." -hanya isyarat, Rectoverso-
Jatuh cinta berkali-kali dan berarti (harus) patah hari berkali-kali pula.
Sulit untuk tidak mengharapkan apapun ketika mencinta.
Sangat sulit, sungguh.
But. I'll try.
0 komentar:
Posting Komentar