Pages

Rabu, 04 Desember 2013

Star is still there.

Dear Sky, 
Percakapan kita sore itu:
.....
Aku: "Trus kamu beli apa buat kamu sendiri?"
Dia: "Gak beli apa-apa. Yang penting mereka. Aku gak usah."
.....

Mungkin buat kamu, itu percakapan ringan. Sangat ringan malah. Tapi enggak buat aku. Saat itu ada kesedihan yg aku rasain namun entah apa. Sungguh jangankan kamu, aku saja saat itu tak bisa mengerti. Telepon terputus dengan sendirinya karena sinyal. Kamu menelepon aku berkali-kali, 5 missed call. Tidak aku angkat. Maaf ya karena aku yakin kamu bingung, sama bingungnya seperti aku. Dalam hitungan detik aku bisa berubah drastis. 

Dan setelah 42 jam berlalu, aku pun baru menemukan jawabannya. Kamu mau tau? Sila, aku akan menjelaskan sedikit.

Ga ada hal yang paling memilukan selain aku gak bisa berbuat apa-apa saat aku mendengar sesuatu hal yg membuat kecewa, marah atau khawatir. Kamu sangat tau hal itu, kan?
Percakapan ringan kita, tepatnya jawaban kamu itu memberikan stimulus pada diri aku bahwa kamu, kadang (mungkin) tidak memikirkan diri kamu sendiri. Apa yang kamu mau.  Mungkin selama ini kamu bekerja terlalu keras tanpa memikirkan kesehatan dan waktu istirahat kamu sendiri. Selama ini, mungkin kamu gak pernah terpikirkan bahwa itu penting buat kamu. Kamu lupa ya. Ada aku, yang selalu mengkhawatirkan kamu. Disini. Mungkin aku gak selalu terlihat, tapi aku yakin kamu rasa itu.

Dan sangat sedih saat tahu kamu sakit disana, aku disini dengan jauhnya jarak ratusan kilometer gak bisa berbuat apa-apa. Itu yang membuat aku sedemikian sedihnya sore itu.

Kamu mungkin masih ingat bagaimana cerewetnya aku ketika menjelaskan mengenai waktu bekerja dan proses berpikir kamu yang berubah sekarang tapi kamu gak mengubah pola makan dan olahraga kamu. Padahal itu sangat penting. Sekarang kamu lebih banyak mengeluarkan energi. Pekerjaan-pekerjaan baru, tanggungjawab yang lebih serta tekanan-tekanan baru.

Kamu pun pernah bertanya, kan. Aku harus ngelakuin apa untuk berterimaksih sama kamu untuk sesuatu hal yg aku lupa apa. Dan aku gak minta banyak. Aku hanya ingin kamu gak telat makan dan jaga kesehatan kamu. Kalau kamu pikir, itu gak penting buat kamu. Seengganya lakuin itu untuk aku. Aku gak akan minta banyak hal. Aku cuma pengen kamu selalu baik-baik disana. Apa itu berlebihan, sayang?

Kamu harus tahu, masih ada aku disini. Aku yang sangat peduli sama keadaan kamu, kesehatan kamu. Yang walaupun tidak selalu terlihat, tapi ada. Kamu janji ya untuk lebih memikirkan diri kamu. Promise?

Jadi ingat konsep bintang yang aku jelaskan tadi pagi, kan? Sekarang ada korelasinya ternyata kenapa tadi pagi tiba-tiba aku berpikir tentang keberadaan bintang.


A star. Maybe you can't always see a star. Sometimes it hides. Tapi bintang tidak akan pernah kemana-mana. Selalu disana. Kalaupun siang bintang tidak terlihat, mungkin ia hanya sedang menyepi sebentar untuk mengisi sinarnya. Sama seperti aku yang kadang suka bersembunyi dari kamu. Yang kamu perlukan hanya menunggu. Dan aku, sama seperti bintang, yang akan selalu hadir di tiap malam walau ia terkadang tak selalu terlihat.

From me,
The star.






0 komentar:

Posting Komentar