Pages

Minggu, 13 November 2016

Pencuri waktu itu aku



Time is free, but it's priceless. ~Harvey Mackay


Sejenak aku merenungkan lagi
Lalu bercermin
Dan melihat sebuah bayangan disana
Si pencuri waktu.

Mataku basah
Si pencuri waktu masih disana
Memandang dengan tatapan dingin
Lalu hujan air mata tak tertahankan.

Kamu, pencuri waktu, jangan ganggu aku
Kamu, poencuri waktu, pergilah
Karena aku ingin waktuku tercurah penuh berkah.

Pergi!
Pergilah, pencuri waktu!
Waktuku terlalu sedikit untuk kau curi-curi.

Bandung, Oktober 2016
Saat Allah menyapa lagi dan lagi.


 
***

Akhir-akhir ini saya sering sekali memikirkan tentang kematian. Entah saya yang akan ditinggalkan seseorang terdekat saya, atau saya yang akan meninggalkan mereka. Mulanya ketika saya sedang sholat dhuha di suatu senin pagi. Saat itu saya  sedang berdoa dan ujug-ujug saya menangis. Kepikiran tentang kematian. Ya Allah kenapa yah?
Saya langsung cerita sama suami by WA. Suami saya cuma bilang mungkin feeling kita lagi nyambung. Maksudnya? Saya kaget. Dia bilang, dia lagi sedih karena salah satu karyawan yang bisa dibilang karyawan terbaiknya mengajukan resign. Karena alasan keluarga. Mungkin itu yang bikin saya tiba-tiba saya sedih.. Duh... Iya mungkin bisa juga yah. 

***
Setelah salah satu teman saya meninggal sebulan yang lalu (usianya masih 34), saya semakin merasa bahwa kematian itu sesuatu yang tidak terduga dan pasti. Selama ini saya terlalu bermain-main dengan waktu. Terlalu membuang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Ya Allah :’) Sediiiih sekali kalau ingat itu. 
.
Betapa Allah masih memberikan rejeki waktu luang yang berlimpah pada saya. Saya masih bisa mencari ilmu sebanyak-banyaknya sesuka saya, saya masih bisa menghabiskan banyak waktu dengan orang tua tercinta saya, saya masih bisa memanjakan suami saya dengan masakin masakan kesukaannya, saya masih bisa keluar-masuk toko buku kapanpun saya mau, saya masih bisa membaca selama apapun yang saya suka. Saya masih bisa ketemu banyak orang-orang hebat dan belajar dari mereka. Alhamdulillah.
.
Waktu.
.
Waktu adalah rejeki yang kadang kita lupa untuk syukuri. Yang seringkali kita buang-buang tidak jelas. Astagfirullah. Dan, diri kita sendirilah yang mengijinkan diri kita untuk menjadi pencuri waktu nya. Pencuri yang membuat waktu kita tak berkah. Diri kitalah yang patut disalahkan. Bukan orang lain.
.
Semoga saya lebih bijak lagi dalam menggunakan waktu, salah satu karunia dari Allah SWT. Aamiin.
.
Mari melangkah dengan Bismillah.





~Naya

0 komentar:

Posting Komentar