Pages

Selasa, 21 Maret 2017

Ini ujianNya



Minta dikuatkannya sama yang Maha Kuat, Ya.


Hari ini belajar lagi tentang rasa syukur. Belajar untuk mensyukuri apa-apa yang aku punya. Belajar untuk merawat sesuatu yang telah Allah kasih. 


***
Hati mana yang enggak akan sakit ketika suami yang seharusnya jadi seseorang yang paling melindungi ternyata justru jadi orang yang paling sering menyakiti perasaan.
Seharusnya suami adalah seseorang yang membimbing istri. Istri yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Yang tidak paham jadi lebih paham. Bukan menghina akan ketidaktahuan istrinya. Harusnya seperti itu. Idelanya begitu. 

Tapi Allah memberikan ujian dengan cara apa yang Dia kehendaki. Kita enggak bisa memilih akan diuji dengan cara seperti apa. Satu hal yang harus selalu kita tanamkan adalah setiap penyakit pasti ada penawarnya, setiap masalah pasti ada solusinya. Pasti. Dan, bukankah Allah tidak akan membebani umatnya diluar kesanggupannya? Karena Dia yang ciptakan kita, Allah yang lebih tahu kapasitas kita. Seberapa kuat kita. Allah Maha Tahu. 

(((Ya Allah kenapa ada manusia sombong penghina? Dan istrinya sendiri yang ia hina. Beri ia sesuatu yang bisa membuatnya sadar, Ya Allah.)))

Dan kita minta dikuatkan hanya pada Yang Maha Kuat ya. Jangan sama manusia. Manusia mah masih ada sisi lemahnya.

***
“Dek... kamu harus sehat. Anak-anak pasti sedih kalau kamu sakit. Jaga kesehatan. Mbak peluk pake doa aja yah. Kita jauh. Jangan khawatir ya dek, ada Allah. Allah selalu deket kamu karena mbak tahu kamu istri yang baik, ibu yang hebat. 
 
Kamu yang paling tahu solusi terbaik untuk masalah ini karena kamu yang jalanin. Mbak cuma bisa doain, dukung dan kuatin kamu. Banyak orang yang sayang sama kamu, dek... Banyak banget. Dan semua yang sayang kamu pasti ada buat kamu, walaupun Cuma bisa komunikasi hanya lewat messenger. Yang kuat yah dek.. mbak tau pasti kamu kuat.” :’)




~Naya

Rabu, 22 Februari 2017

Nuran







Ada doa yang diam-diam kupanjatkan di tenangnya malam.

Doa yang selalu menenangkanku setiap kali selesai membacanya.
Doa yang mengiringi perjalanan baru ku selama ini.

Cahaya itu, Cahaya Allah.
Cahaya yang selalu aku rindukan untuk menerangi sepinya hati.
Cahaya yang membangunkanku dari lalainya diri.
Cahaya yang melindungiku dari silaunya dunia. 
Cahaya yang menaungiku, melingkupi diri. 
Cahaya yang menuntunku di tiap-tiap persimpangan yang harus kupilih.





Aku, 


Si pengagum cahaya


Inspirasi Dari Pemuda Sorong, Papua

Ini hasil obrolan kami.. semoga bisa menginspirasi kita semua yaaa. Aamiin.

Pilihlah jalan-jalan yang kamu suka, asalkan jalan yang bisa mengembalikan kamu ke tempat kamu semula. Surga. 
Semangaaaat ^^


"Saya keliling-keliling mulai dari tahun 2007. Jadi memang tiap tahun. Dlm setaun 40 hari itu memang untuk dakwah begini.  Istilahnya PKL nya. Jadi sambil berbaur dengan masyarakat untuk sharing ilmu. 3 hari itikaf di mesjid untuk fokus belajar lagi ilmu agamanya. Trus kalau ada kekeliruan dalam pemahaman agama mereka, kita di pondok bisa meluruskan. Makanya ini untuk semua kalangan. Mulai dari anak kecil. Nah kalau kebetulan ditempat tersebut sudah ada orang yang dari pesantren, maka apa yang perlu diperbaiki kita perbaiki. 


Tahap pertama untuk memperbaiki amalan dimulai dari mesjid, target yang kedua adalah biar bagaimana mesjid yang kita datangi itu makmur seumpama memang belum makmur. Misalnya ada 50 KK dan orang yang baligh itu 40, nah bagaimana ke-40 orang yang sudah wajib sholat itu solat berjamaah di mesjid. Harus seperti itu karena memang perintahnya seperti itu dalam Alquran. 


Akan ada evaluasi dengan pihak DKM. Kita tanya berapa kk nya, berapa yang baligh, mesjid ada di sekitarnya ada berapa lalu kita liat berapa orang yang berjamaahnya.  Nah setelah itu harusnya kita datang ke rumah-rumah. Ini memang uji mental. Kami terdorong dari perjuangan jaman dulu ulama-ulama melakukan hal seperti ini. mereka memang menapak tilasi perjuangan Rasulullah dan para sahabat datang dari rumah ke rumah mengajak orang untuk masuk islam. Nah kalau kita, kita enggak ngajak orang untuk masuk islam tapi ngajak orang islam untuk buat suasana agama biar di kampung yang kami datangi, hidup amalan agama. 


Ulama-ulama melihat keadaan umat yang sedang buruk, mereka kan melihat dengan mata batin mereka bagaimana keadaan umat sekarang. Nah sekarang usaha mereka tuh apa.. menggerakan orang-orang yang mau untuk ikut kerjasama mengajak umat kembali menghidupkan agama. Bagaimana caranya? Ya seperti ini. Datang ke mesjid-mesjid, itikaf di mesjid, orang  di daerah mesjid yang kita datangi kita ajak agar sholat berjamaah. Pertama itu. 


Hidupkan dulu masjid. Tapi kalau di mesjid itu sudah hidup, bagaimana amalan-amalan di mesjid itu seperti mesjid Nabawi, apa ya istilahnya, membaca fadilah-fadilahnya nilai suatu amal, keuntungan-keuntungannya, misalnya sholat, keuntungannya bagaimana, baca quran fadilahnya bagaimana, silaturahmi keuntungannya bagimana, zakat keuntungannya bagaimana, amalan yang seperti itu setelah kita tahu, bawa ke rumah, setelah bawa ke rumah, bagaimana keluarga kita tahu sehingga rumah yang selama ini seperti yang kita idam-idamkan, baiti jannati, istilahnya, orang-orang di dalam rumah kita, orang-orang di sekitar rumah kita paham akan agama, semangat sholat, semangat ngaji."

***

Masih ada sambungannya nanti yah... :))

Para tamu istimewa


Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan. Baik yang tidak saya sadari maupun yang saya sadari. Baik yang saya rasakan maupun yang luput dari rasa.
***

Bismillah.
Mesjid Nurul Huda kedatangan tamu istimewa dari beberapa daerah. 9 orang yang berkelana untuk berdakwah. Mereka ‘mondok’ di mesjid kami selama 3 hari. Dan saya, diberikan anugerah kesempatan oleh Allah untuk menjamu mereka dan tentunya berbincang-bincang. Belajar banyak hal. Termasuk semakin paham bahwa berdakwah dan bermanfaat bagi orang banyak itu bisa dengan jutaan cara. 


Pagi itu saya merapikan buku-buku di teras mesjid. (Oiya, saya belum bercerita bahwa saya membuat “Ruang Baca Nurul Huda” di pelataran mesjid. Nanti saya share yah.) Tamu-tamu istimewa itu sedang melakukan beberapa kegiatan yang berbeda-beda. Ada yang sedang mencuci baju, ada yang sedang mengobrol, ada yang sedang sarapan, dan lain-lain. Kami hanya bertegur sapa salam dan senyum seperlunya. Lalu tenggelam dengan kegiatan masing-masing. Saya pun kembali pulang ke rumah.


Namun sesampainya pulang ke rumah, yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari mesjid, terbersit untuk mengobrol dengan salah satu dari mereka. Sebetulnya visi dan misi apa yang tengah mereka emban. Saya tergerak untuk mencari tahu dan saya yakin, visi dan misi mereka mulia. Saya pun kembali ke mesjid dengan membawa laptop. Maha Besar Allah yang telah menggerakan hati saya ketika itu.


Saat itu ada seorang bapak yang paling sepuh diantara tamu-tamu yang lain. Beliau sedang memotong roti. Saya menyapa lalu berbincang. Ada seorang bapak lainnya sedang memakai kaos kaki seperti tengah bersiap untuk pergi. Beliau memperkenalkan dirinya bahwa beliau orang Bandung namun ikut mendampingi mereka. Namanya Bapak Hendar. Kami berbincang dan saya mengatakan ketertarikan saya untuk mengobrol dengan salah satu santri.
“Saya suka menulis, Pak. Saya ingin share ke orang-orang tentang kegiatan ini. Mengenai visi misinya.”
Bapak Hendar menyambut baik niat saya dan memperkenalkan saya kepada seorang santri yang bernama Ustadz Abdul Majid. Beliau berusia 24 tahun. Beliau seorang tahfidz. Dan untuk pertama kalinya, Allah memberikan saya kesempatan untuk berbincang dengan seorang tahfidz. Betapa bersyukurnya saya.

***
Awalnya Ustadz Majid, begitu kami memanggilanya (walaupun beliau bilang panggil Madjid saja) merasa sedikit bingung ketika saya bilang mau tanya-tanya beberapa hal. Tetapi akhirnya percakapan berlangsung selama lebih dari satu jam. Obrolan mengalir lancar dan seru. Bagi saya seru, entah bagi beliau. Hehehe. Lagi, Allah memberikan beberapa jawabannya pada percakapan satu jam tersebut. Jawaban tentang keingintahuan saya yang besar dan muncul akhir-akhir ini tentang menghapal Alquran.  Allah Maha Baik. Selalu.


Ustadz Majid mondok di Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan Jawa Timur. Anak ke-7 dari 11 bersaudara itu masuk pesantren dengan keinginan sendiri. Alm ayah beliau memang menginginkan beberapa putranya untuk menimba ilmu di pesantren. Almarhum adalah seorang guru dan pedagang yang asli Sulawesi dan Bermukim di Sorong, Papua Barat. Karena di Papua belum ada pesantren, maka dikirimlah ke pesantren daerah jawa timur.
***

Ternyata Alm Ayah beliau pernah mengikuti satu kegiatan yang kegiatan inilah yang menjadi ketertarikan Ustadz Majid untuk mondok di Pesantren Al Fatah. Kegiatan itu ialah itikaf di mesjid selama 3 hari. Untuk me-refresh ilmu-ilmu syar’i dan tentu saja saat kembali ke rumah, siap untuk mengamalkan ilmu tersebut. Itikaf itu memberikan kesan mendalam bagi almarhum ayah beliau. Almarhum mengamalkan bagaimana seharusnya memperlakukan istri dan bagaimana memperlakukan anak-anak dengan lebih baik. Lalu setelah keluarga, bagaimana agar tetangga-tetangga kita ikut menghidupkan kembali agama.
***

Untuk hasil obrolan saya selengkapnya dengan beliau akan saya posting di postingan selanjutnya yaaaa.

Rabu, 08 Februari 2017

puasa gadget dulu

heyoooo...

Bulan kedua di tahun 2017 ini udah masuk hari ke-10 aja... hmmmm... lirik resolusi tahunan yang di semester pertama. hohoho.

Ada satu event yang di luar rencana, yaitu ke Pangandaran bersama dulur di tanggal 4 Februari kemarin. Seru. Silaturahmi-nya di pantai. Saya dengan sukarela menjadi seksi riweuhnya. Booking dari mulai bis, hotel dan paket makannya. Lumayan banget buat pengalaman kalau nanti punya usaha Tours and Travel. Aamiin. Heuheueheu. Perispannya luamayan took time. Hampir sebulan. Karena itulah ada hal-hal yang saya pending dan sedikit keteteran. Jadinya saya ganti di Bulan Februari ini mengejar beberapa ketertinggalan. Salah satunya target menulis saya.

Biar fokus saya putuskan untuk: Puasa gadget sampai awal Maret. Rasanya? Saya lebih punya waktu lebih untuk mendengarkan jiwa saya bercerita. Yang selama ini biasanya kadang 'overload information', sekarang jadi ringaaaan banget.


Baiklah... kembali ke laptop. Sekian dulu laporan progressnya. SEMANGAT ^^