Akan banyak yang berubah setelah
hari ini. Bukan soal rasa karena aku tahu aku sudah cukup bisa memilah itu. Untuk
aku rasa itu ya tetap seperti itu. Adanya begitu. Gak pernah bisa berubah.
Ralat: bisa berubah tapi harus menggerus waktu dan mungkin perlu berpuluh tahun
untuk merubahnya. Almost impossible.
Ini soal peran. Siapa yang paling berperan
dalam hidupmu hari ini? Dan aku mau jawabannya selalu: Kamu. My dearest
husband.
Setiap hal.
Setiap orang bisa mengisi aku dengah berbagai hal. Ini dan itu. Dan kamu tetap
dengan kamu yang seperti itu. Cuek dan seolah tidak mau tahu. Tapi aku tahu
bukan berarti kamu tidak peduli. Ya, aku merasa kamu selalu menyelipkan doa
buat aku, istrimu ini disetiap 5 waktu. Always inget aku sebenernya dan kamu merasa tidak perlu untuk melakukan
ritual thing seperti husband-wife pada umumnya. Kamu aneh. Tapi aku cinta kamu.
Termasuk cinta dengan keanehan kamu.
Aku yang
selalu protes dengan less-conversation kita. Ya keegoisan aku mungkin. Rasanya
konyol gimana pengennya aku, kamu jadi seseorang yang bawel, yang rame atau heboh.
Karena coba kita balikkan; bisa gak aku jadi seseorang yang diem, kalem, Gak
ekspresif? Konyol. Karena sampai
kapanpun aku gak akan bisa begitu. Lalu apa bedanya sama kamu? Kenapa aku gak
bisa menerima itu? Then I realized how ego I am.
Sekarang soal Passion?
Trying to remember what happened almost four years in our marriage life. Maybe I
can count when that passion come to us. But hey who cares? Cinta cukup. Aku mau
selalu mendoktrin isi kepala aku bahwa: Cinta tanpa passion mungkin bisa lebih
everlasting. Passion bisa pergi. Hilang dan pudar. Tapi cinta engga.
Can you
see pasangan orang tua yang masih saling menatap, masih saling mencinta di usia
senja mereka, karena apa? Ya karena
cinta. Passion? Bisa dipastikan kontak fisik mereka gak seberapa. How many
times that pasangan yang berusia senja itu do make love? Oh, come on. Someone ever once told me; "…sampe suatu saat kamu bosen dan pergi."
Itu pasti passion. Dan aku pastikan, the husband-wife can’t work if we do that.
Kita pergi saling jauh ketika bosen. It can’t happen to a marriage. So, kenapa aku harus merasa ada yg aneh justru ketika aku punya cinta yg lebih besar dari passion? kenapa? Aku gak pernah mau aku atau kamu pergi saling jauh saat kita merasa bosan, husband.
That day when u
asked me to be your wife. I felt that so lucky to hear that from a man, who I adore
so much. You. Why I almost forgot that? How lucky I am to be yours. People come
and go in my life. But you stay. And just stay. Yang aku perlu lakuin saat ini adalah ngertiin semua kecuekan kamu.
0 komentar:
Posting Komentar