Pages

Minggu, 25 Mei 2014

Dear Sinta Ridwan (Penulis Berteman dengan Kematian)



Dear Sinta,
I’m one of your “Berteman Dengan Kematian” readers. Perkenalkan, panggil aja aku Wulan. Dua hari yang lalu aku baca novel kamu dan hanya “melumat” nya 4 jam saja. Bahasa yang kamu pakai sederhana dan mengalir. Seperti membaca buku diary milik teman lama. Oya, aku juga sangat suka puisi-pusi Si Hidup.
Ah, kenapa ya aku tiba-tiba ingin menulis email ini padamu? Sesungguhnya, aku ingin berterima-kasih padamu yang telah sudi berbagi kisah hidupmu. Banyak sekali yang bisa aku ambil dan jadikan pelajaran-pelajaran, Sinta. Hidup kamu yang keras dan sering dikecewakan orang-orang terdekat justru membentuk kamu yang punya pandangan bahwa hanya kamu-lah yang dapat menghidupkan dan mengendalikan hidup kamu sendiri. Bukan orang lain. Karena itulah sekarang aku punya cara pandang baru lagi dalam memandang hidup dan kehidupan ini. Terima kasih ya, Sinta.
Setelah baca buku kamu aku langsung googling tentang kamu, aku juga baca komentar-komentar orang terhadap novel Berteman dengan Kematian di Goodreads. Memang betul kan, kisah kamu menginspirasi banyak orang. Aku pun menonton youtube kamu saat didatangin sama Andi F. Noya dan aku ikut  menangis bahagia bersama kamu saat menontonnya. Oya, aku pernah baca tentang kamu di Koran PR beberapa bulan yang lalu kalo gak salah.
Hal yang membuat aku sangat terenyuh adalah saat kamu membelikan kalung buat ibu kamu, Sinta. Itu lumayan membuat aku tertegun cukup lama dan bertanya sama diri sendiri, “ apa yang sudah aku berikan pada wanita yang sangat aku sayangi dan hormati?” aku baca, betapa kamu kecewa dengan beberapa hal yang sudah dilakukan ibu kamu, tapi kamu tetap menghargai dan bahkan ingin membahagiakan dengan memberikannya sesuatu di tengan keterbatasan kamu saat itu. Lagi, aku menangis.
Satu hal yang sangat membuat aku kagum dengan ketegaran kamu adalah kamu merahasiahkan penyakitmu dari keluargamu. Mencoba menghadapinya sendiri. Bolak-balik berobat menyelusuri lorong-lorong rumah sakit hanya seorang diri. Mungkin, aku tak bisa sekuat itu, Sinta. But, You are! You are so tough.
Sekarang gimana keadaan kamu, Sinta? Semoga “pil-pil” bahagia itu selalu dapat membuat si serigala tertidur. Dan kamu bisa tetap melakukan ribuan hal menyenangkan.
Well, Sinta. Aku rasa sekian dulu ya email aku. Sekali lagi, terimakasih. Mungkin kamu gak sadar bahwa Novel kamu sungguh sudah memberikan banyak kebaikan untuk aku, salah satunya untuk tetap semangat menjalani hari-hari. Selalu tersenyum dan bahagia.
Semoga kamu berkenan balas email aku, aku pasti akan senang sekali bisa dapet balasan email dari penulis favorit aku. Hehehe.

Love,

Wulan

NB: Btw, aku tuh se-angkatan sama kamu di STBA Yapari ABA. Hehehe. Aku anak kelas B yang gak berorganisasi dan gak pandai bergaul jadi kamu pasti gak kenal aku. NIM aku: 03. 111. 104. *rada ga penting bgt info ini. Hahahahaaa.

0 komentar:

Posting Komentar