Pages

Senin, 30 Maret 2015

Ouch, Asam Lambung!



gambar diambil disini


Senin yang lalu, saya didiagnosis terkena maag. Asam lambung saya pun sudah sangat tinggi. Bermula dari sakit perut pada hari Sabtu 2 hari sebelumnya. Sakit perut hampir dua jam. Jadi rasanya gimana ya. Bukan melilit. Tapi nyeri. Ah susah dijelaskan. 

Ternyataaaaa.. tekanan darah rendah yang sering saya alami adalah efek dari asam lambung tinggi. Pernah tekanan darah saya ngedrop sampai 80/60. Selain saya sering merasa sakit kepala, tepatnya kepala terasa berat, saya juga merasa bagian punggung (di bagian tulang belikat) saya juga linuuu. Seperti yang masuk angin. Dan itu terjadi cukup sering. Hiks.

Saya diwanti-wanti tiga hal:  JANGAN nahan lapar, JANGAN nahan pipis dan harus BANYAK minum air putih. Saya penggila kopi dan teh, fyi. Kopi hampir tiap hari dan ngeteh bisa dua kali sehari. Sekarang sudah harus dikurangin. Huwaaaa.. sudah delapan hari tidak menyentuh dua mood-buster itu.

Mau cerita tentang asam lambung sedikit. Jangan menyepelekan satu penyakit ini, gaes. Kalau kamu suka menunda-nuda makan, hati-hati. Saya pun berawal dari suka males banget makan. Perut kadang keroncongan tapi gak saya gubris karena lagi nanggung sama satu kerjaan. Atau paling saya isi dengan cemilan. Beberapa bulan kebelakang memang pola makan saya agak-agak ancur. 

Asam lambung itu bisa menyerang organ-organ tubuh yang memang dalam kondisi kurang baik. Pada saya, menyerang tekanan darah. Tekanan darah saya rendah. Supplai oksigen ke otak menjadi lambat. Saya jadi cepat merasa lemah, letih dan lesu. Gak bisa beraktivitas fisik yang berat, saya langsung aja leuleus kalo kata orang sunda :D

Dan ada satu hal yang tak kalah menyeramkan yang terdiagnosa saat saya berobat, asam lambung mengganggu memori saya. Iyah ini saya ngerasa banget. Saya pelupa. Terus saya pernah melakukan hal yang sama berulang-ulang. Saya pernah sholat dzuhur dua kali.
Sudah seminggu ini saya memaksakan makan dengan pola yang baik dan benar. Makan biskuit marie 2 jam sekali, 2 keping. Bikin susu kedelai yang diberi jahe. Hasilnya? perut saya baik-baik saja sekarang. Alhamdulillah. 

Gejala asam lambung yang sering banget saya rasakan:
1.  Perut seperti penuh, begah
2.  Nafsu makan berkurang
3.  Mual
4.  Kepala sering terasa berat
5.  Mata berkunang-kunang atau berbayang

Oiya, saya baca dari beberapa sumber, hindari kebiasaan makan/ ngemil sambil tiduran, tidur kurang dari 2-3 jam setelah makan atau makan banyak sekaligus. Intinya dari pola makan atau pola hidup yang gak baik dapat memicu asam lambung.
Atau untuk menjaga lambung agar tetap sehat kamu bisa cek disini

Dan saya sekarang kangen kopiiiiiiiiii :')

Gimana nih pola makan kamuh?

Rabu, 18 Maret 2015

Yuk lacak passion dan potensimu!



Salah satu kemungkinan seseorang sering mengeluh pada saat bekerja adalah dia tidak mencintai pekerjaannya  ~Naya


Hai.. Hai..                                          
Seneng banget IHB ngadain lomba nulis dengan tema ini: Inspirasi Profesi. Dari temanya aja ‘inspirasi’, berarti isinya harus punya sesuatu yang bisa direnungkan, ya kaaan? *tsaaaah.  

Teman-teman, apakah kamu pernah dengar kalimat ini: “Ih.. si A mah gak kompeten banget sih. Kerja gak bener”, atau hal-hal serupa tentang ‘tidak kompeten’ ini? Sebagai seseorang yang rada peka sama pemilihan kata-kata, langsung terbersit di benak saya: apa sih kompeten itu? Lalu kenapa disebut tidak kompeten? Nah, ini dia yang mau saya obrolin disini. Simak yuk.

Buku “My dream career”karya Endra K. Prihadhi ada di tangan saya sekarang. Buku ini pula yang menginspirasi saya menulis tentang kompetensi ini. Ternyata, penting banget untuk melakukan sesuatu (bekerja) yang ‘kita’ banget. Kenapa? Karena ini berhubungan dengan passion dan potensi diri.

Passion? Yup, barangkali kita banyak melakukan hal yang kita suka, tapi belumlah tentu hal yang banyak itu membuat kita ingin teruuuus melakukannya. Passion itu sesuatu yang memanggil-manggil kita dengan cara yang kadang gak kita ngerti. Karena itulah passion biasa disebut juga panggilan jiwa. Dan biasanya passion itu adalah sesuatu hal yang sudah sedari kecil kita senang melakukannya. 

Nah bagaimana tentang potensi diri? Potensi diri itu biasanya masih berupa harta karun. Sesuatu yang kadang gak kita sadar kalau kita memilikinya.
Potensi diri yang dimaksud di sini adalah suatu kekuatan yang masih terpendam, yang berupa fisik, karakter, kepribadian, sikap, minat, bakat, kecerdasan, kemampuan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri, tetapi belum dimanfaatkan dan diolah. Meskipun sudah diolah, hanya saja belum maksimal. (My dream career, halaman. 27).

Then what next, teman-temaaan..
 Mari kita kenali diri kita lebiiiih dalam lagi. Ada beberapa cara menemukan passion dan potensi diri. Salah satunya dengan melakukan tes minat dan bakat. Tes ini banyak sekali di internet yang dengan mudah bisa kita akses. Kenapa saya menyarankan ini? Karena terkadang kita sendiri gak tau pasti loh mau dan kesukaan kita apa. Kita butuh seseorang yang bisa menilai secara objektif tentang diri kita. Melakukan tes kepribadian salah satunya. Selama dikerjakan dengan jujur apa adanya, pasti kita mendapatkan hasil mendekati 100% benar tentang passion dan potensi diri kita.

Kita semua memang dilahirkan ke dunia dengan potensi masing-masing
Setelah kita menemukan apa sih passion dan potensi yang kita miliki, kita bisa fokus disitu. Pasti hasilnya akan berkali-kali lipat memuaskan. Bahkan beberapa konselor kepribadian sangat setuju bahwa menentukan pekerjaan itu sebaiknya harus sesuai dengan sifat alami yang kita miliki. 

Tes kepribadian pada akhirnya bukan hanya memprediksi seberapa baik nantinya kita akan melakukan pekerjaan, namun budaya kerja yang akan kita jalani pun apakah cocok dengan kepribadian kita. Budaya kerja bisa dikatakan lingkungan kerja yang melingkupi baik itu tempat maupun orang-orang di sekitar kita.

Menurut saya tidak ada profesi yang lebih hebat dari satu profesi lainnya. Selama profesi itu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab penuh, pasti bisa menginspirasi siapapun. Semua profesi mempunyai tingkat kesulitannya masing-masing. Dunia ini butuh keunikan dan perbedaan, bukan? Bisa dibayangkan gak kalau di dunia hanya ada beberapa jenis profesi?  

Tentang profesi saya berdasarkan tes kepribadian

Ini hasil tes kepribadian saya

Hemmm... it’s true! Semuanya saya banget. Mari kita analisa sedikit hasil tes kepribadian tentang karir saya ini.

Pengajar. Tapi ada yang mengganjal sedikit nih. Penulis kok gak ada ya? (soalnya dari hasil tes kepribadian yang lain pun mengatakan penulis juga pekerjaan yang sangat cocok dengan kepribadian saya). Boleh gak saya sedikit maksa bahwa penulis itu bisa dikatakan ‘pengajar’? Kenapa? Karena pengajar dan penulis itu sama-sama harus punya materi yang disampaikan. Sama-sama harus pandai menjelaskan. Penjelasannya pun harus mudah dipahami.  Lalu, pada akhirnya berbagi ilmu dari apa yang dia tau. Misalnya nih, penulis buku panduan, berarti dia ingin memandu dan mengajarkan cara-cara melakukan sesuatu, bukan? Sama kan yah dengan pengajar. Sepakat gak menurutmu? Oiya, Alhamdulillah, sebentar lagi ada satu karya saya yang nongol nih di buku kumpulan puisi. Dan saya masih aktif mengajar private Bahasa Inggris.  

Psikolog/ konselor; jangan ditanya berapa banyak teman yang menjadikan saya tempat curhat. Bercerita tentang keluh kesahnya, masalahnya dan ketakutan-ketakutannya (makasih atas kepercayaannya ya siapapun yang udah sering curhat ke saya. Ailapyu.) Oiya, saya itu dulu mahasiswa bahasa inggris tapi ngambil skripsi yang tentang psikologi yaitu motivasi (tapi diaplikasikan ke Bahasa Inggris dan pariwisata sesuai jurusan saya). Dan sekarang saya lagi (berusaha) menyusun buku dengan genre psikologi populer. Doakan ya.

Next, dokter. Errrr.. saya gak kuat lihat darah. Abaikan. Mungkin dokter jiwa? Boleh itu. Saya suka menganalisis tentang jiwa. Hehehe. Maksa.
Pekerja sosial/ Child Care, nah ini dia. Ada beberapa kegiatan sosial yang pernah saya ikuti dan saya suka melakukannya. Dan itu berhubungan dengan anak-anak. Match!
Fotografer? saya pernah diminta memotret kue dagangan saudara saya, karena katanya hasil motret saya bagus. Seneng. Hehehe. Laluuu saya ingat dulu waktu SD saya sempet ikut eksul fotografi. Cieh gaya kaaan. Anak SD motret :D

Seniman/ designer? Mungkin tepatnya interior design. Saya suka dandanin rumah. Sempat juga memenangkan lomba motret ruang kerja di rumah. Nih ceritanya bisa di cek di menang-giveaway-dari-stiletto-book.
See? Bagaimana tes kepribadian itu bisa membantu kita mengetahui apa passion dan potensi diri. Jangan suruh saya mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan angka secara mendetail atau rumus-rumus. Bisa kacau dan saya akan depresi perlahan. Hahahaha.

Kalau pekerjaan saya yang dahulu, bekerja di bidang pelayanan (customer service dan guest service agent) itu mungkin bisa dikatakan pekerja sosial. Karena harus total dan tulus melayani pelanggan. Siap dimarahin. Sabar denger keluh kesah. Pantesan saya suka banget pekerjaan itu. Hehehe. Ah jadi kangen dimarah-marahin konsumen #loh?

Kesimpulannya?
Sekarang, saya akan menjawab pertanyaan pembuka di atas, apa sih kompeten/kompetensi itu? Kompetensi itu adalah passion plus potensi diri :) Jadi, seseorang yang sangat kompeten di bidangnya, pastilah seseorang yang memiliki passion dan potensi di saat yang bersamaan. Orang yang di cap gak kompeten mungkin saja dia tidak terlalu menyukai pekerjaannya ditambah dia kurang punya potensi dalam bidang tersebut.   

Sekaranglah, gali dan gali lagi diri kita. Cari tau lagi. Identifikasi lagi tentang profesi yang tengah kita geluti sekarang. Atau mungkin kita bisa membantu anak, teman, saudara atau siapapun yang masih bertanya-tanya mau jadi apa nanti.   

Nah bagaimana? Sudahkah kerja di tempat yang ‘aku’ banget? Selamat kalau sudah ya, pasti kalian termasuk orang yang selalu riang gembira saat bekerja. Atau malah kamu belum sadar bahwa ada harta karun potensi di dalam diri kamu yang belum ditemukan? Ataaaau kamu masih sering mengeluh di tempat kerja? Mungkin lingkungan dan orang-orang kurang cocok dengan kepribadian kamu. Hemmm..

Baiklah, saya harus akhiri sekarang sebelum postingan saya menjelma jadi novel. Wkwkwk. Semoga setelah baca ini, ada satu atau dua kalimat yang bisa kamu ingat terus ya. Dan tulisan ini diikutsertakan dalam blog post challenge. Berharap menang? Tentu saja. Tapi saya lebih berharap tulisan ini dapat menginspirasi siapapun (termasuk juri. Hahaha. Teteeuup. Habis hadiahnya kece sih :D)


Yuk lacak passion dan potensi diri kita yuuuuk..




~Naya

Kamis, 12 Maret 2015

Review: "Sukses Bekerja Dari Rumah" by Brilyantini



Setelah baca buku "Sukses Bekerja Dari Rumah" by Brilyantini, berasa habis ngobrol sama seorang coaching business berpengalaman! ~Naya

foto dari sini
I feel so lucky to read this book. Bener deh Stiletto Book itu penerbit yang memang sangat mengerti kebutuhan wanita. Buat saya, seorang istri yang mencoba ingin mendedikasikan banyak waktu untuk mengurus suami dan rumah, buku ini tuh so inspiring.

 
Why? Let me know.. Saya berhenti bekerja pada awal 2014. Tepatnya 26 Januari 2014 saya mulai menyandang full-homemaker (kata temen saya,  istilah yang tepat not housewife tapi homemaker). Saat itu saya belum kepikiran nanti setelah dirumah mau ngapain aja. Mau nyari penghasilan tambahan lagi atau engga. Aseli, setahun saya bener-bener berbuat suka-suka hati. Tapi saya masih memberi les privat bahasa inggris hanya untuk anak teman dekat di komplek. Belum ingin go published mengajar. Oh iya, saya sempet mau bisnis cafe join dengan teman, sudah sampai tahap survey tempat. Tetapi belum terealisasi karena terkendala beberapa hal.


Awal 2015 saya mulai menentukan resolusi dengan sangat spesifik, tahun ini ingin dibawa kemana. Saya pun mulai memikirkan untuk kembali menekuni hal yang sangat saya sukai: Menulis! Saya ingin fokus, membaca banyak hal sebagai amunisi kata, visit library dan ikut lomba nulis untuk mengasah kemampuan menulis saya. (Saya pun mengikuti kelas menulis online yang diadakan oleh Stiletto Book dibawah pengasuhan Mbak Herlina P. Dewi yang keren).


Oke, balik lagi ke buku ini, pikiran saya menjadi sangat terbuka bahwa satu: kerja di rumah itu memang diri kita harus dipaksa profesional. Sama profesionalnya saat kerja kantoran. Waktu dan kegiatan harus bener-bener diatur sedemikian cantik supaya kita jadi womanpreneur yang sukses #azeeekkk


Halaman demi halaman semakin menginspirasi saya, lagi dan lagi. Oh iya, jangan lupa praktekan. Because words only words without actions. Saya mulai praktekkan sedikit demi sedikit. Sepertiiii.. ehmm.. mandi pagi. Hahaha. Yah, you know lah ya kalau di rumah, mau mandi jam 10 jugapun tak ada yang larang. Yup, udah hampir seminggu saya mandi sebelum pukul setengah delapan. Kemajuan yang okey (tentang mandi ini ada di halaman 23).


Next, saya praktekkan tentang manajemen waktu. Teknik Podomoro. Apa sih ini saya pun baru denger tentang ini. Jadi, kita harus mendisiplinkan diri misalnya 25 menit sudah harus tau mau ngapain. Setelah 25 menit, di beri jeda 15 menit, misalnya untuk jeda. Kita harus konsisten dan disiplin. Yup, I try. Daaan.. lumayan berhasil. Saya bisa fokus setelah ini A, lalu lanjut B then C dst dst.


Pokonyaaa, kalian harus baca deh buku ini. Selain menambah wawasan tentang kerja dirumah, lalu what should we do, kita pun diberi tips-tips yang kece. I loooove this book. Mbak Brilyantini memang briliyan!


Nih saya kasih bocoran tentang bab-bab yang ada dalam buku ini yah:
 Bab I. Persiapan sebelum mulai
Bab II. Pekerjaan apa saja yang bisa dikerjakan dari rumah?
Bab III. Dari mana modalnya?
Bab IV. Yuk, segera mulai!
Bab V. Menjalin dan memanfaatkan jejaring
Bab VI. Rumahku, Kantorku
Bab VII. Membangun citra positif
Bab VIII. Cermat mengatur keuangan
Bab IX. Saatnya bersenang-senang


Lalu ada 6 cerita inspirasi dari para perempuan yang bekerja di rumah. See? Cool! Komplit deh semuanya disini. Setelah baca ini, berasa habis ikut training. Full of knowledge. Bahasa yang digunakan pun crunchy abis. Gak kerasa saya hanya melahap buku setebal 241 halaman ini 5 jam saja. Tunggu apa lagi emak-emak kreatif? Baca yaaaaa....



~Naya

A lovely postcard from Gent, Belgium

A postcard is an invitation which asking me to go there. I can feel the soul of the city from it. ~Naya

Hola.. Pagi ini, ketika saya baru membuka mata 10 detik, mamah menghampiri saya ke kamar dan memberitahu sesuatu hal yang sungguh bikin saya sangat bersemangat.
 
“Nay, ada kartupos.” Sambil menyerahkan secarik kartu pos
“Aaaaakk..” Saya langsung bangun dan tentu saja bersemangat.

Saya meraba kertas dengan penuh perasaan. Membayangkan bahwa kertas itu tadinya berada di sebuah shop di Belgia sana. Ribuan kilometer dari sini. Lalu melewati lautan menyebrang dan akhirnya ada di tangan saya sekarang. Saya melihat gambarnya dengan seksama. Ada tulisan di atasnya. Gent. Nampak gambar bangunan yang-Oh-my-God-so-Europe. Cantiiiiiiiiiiikkkk.

Kartu pos. Hem. I do really like this thing. Sapapun teman yang ke luar negeri sanah, saya selalu meminta dibawain oleh-oleh kartu pos. Bagi saya, kartu pos itu seperti sebuah kartu undangan yang mengajak saya untuk datang ke tempat tersebut.

Gent. Saya tadi browsing tentang muasal kartu pos cantik ini. Gent (dilafalkan: [ʝɛnt]; bahasa Perancis: Gand) adalah sebuah kota dan kotamadya yang terletak di Kawasan Flandria, Belgia. Gent merupakan ibukota dan kota terbesar di Provinsi Flandria Timur. Kota ini diawali sebagai permukiman di pertemuan Sungai Scheldt dan Lys dan menjadi salah satu kota terbesar dan terkaya di Eropa Utara. Kini, Gent adalah kota sibuk dengan pelabuhan dan universitas. (sumber: wikipedia) iyah, yang jadi khas itu bangunan-bangunan yang klasik. I do love it.

Hai, Nuri. Thanks a lot ya. My mom said hi to you. Mamah masih inget kamu loh, Nur.
She said, “Oh Nuri yang manis trus rambutnya baguus.” Yes, that’s the girl. Nuri ini teman SD saya dulu. Dan kita sudah gak ketemu hampir 17 tahun. Lalu berkomunikasi lagi lewat FB dan Whatsapp.

Hello my dearest friend, Ilan...

Semoga kartupos ini sampai di rumah kamu dan bisa bikin kamu tersenyum cuma dengan melihatnya. A smile is the most beautiful curve on a woman’s body :) Miss you. Girl! Mudah-mudahan nanti kita ada rejeki buat ketemuan ya... Salam buat keluarga kamu ya. Stay happy, stay healthy.

Nuri from Gent, Belgium.       

Ah iya, aku senyam-senyum dari tadi nih, Nur. Nuri, cepet pulang yaaaaa.. kita makan jajanan depan RS Sartika Asih. Hihihi. Ahhh.. kangeeeennnn.


Nah kalau ini pemandangan dari kost-kostan Nuri disana. Salju!


~Naya