Pages

Sabtu, 07 Maret 2015

Menunggu, satu proses yang menyenangkan



The longer you wait for something, the more you appreciate it when you get it, because anything worth having is definitely worth waiting for ~Anonymous

Bagi sebagian orang, eh mungkin bagi kebanyakan orang menunggu itu merupakan hal yang menyebalkan. Namun tidak bagiku. Aku gak pernah merasa keberatan saat menunggu.
Let say, janjian sama orang, aku udah dateng dan dia belum. Alih-alih merasa kesal, aku bisa sambil intip twitter, atau baca buku yang selalu ada di tasku. Ya, aku selalu bawa buku kemana-mana. Kesel itu memancarkan aura negatif dan bikin gak cantik :)

Iya, aku bisa melakukan 101 hal lain saat menunggu. Aku memilih untuk mengisi waktu dengan hal yang bisa kulakukan. Tapi tidak diisi dengan merasa kesal ya. Rugi banget buatku.
Menunggu angkot/ taksi, menunggu acara kesayangan di televisi. Menunggu suami pulang kerja, menunggu tukang sayur yang lewat. Menunggu apapun. Aku gak keberatan disuruh menunggu. Malahan aku suka proses menunggu, the excitement of waiting.

Menunggu itu bisa jadi membosankan, menyebalkan ataupun menyenangkan. Itu pilihan. Mungkin aku diberi waktu lebih menunggu itu untuk mempersiapkan sesuatu. Contohnya...
Menunggu angkot/ taksi: mempersiapkan uang untuk ongkos nanti. 
Menunggu acara kesayangan: mempersiapkan teh/ kopi dan cemilan. 
Menunggu suami pulang kerja: mempersiapkan penampilan terwangi dan tercantik atau mempersiapkan makan malam dengan semanis-manisnya. 
Menunggu tukang sayur yang lewat: mempersiapkan mengecek bumbu-bumbu dapur yang mungkin sudah habis dan harus dibeli.

Aku selalu berpikir bahwa semua detail jam, menit ataupun detik sekalipun ada yang mengatur. Yang Maha Kuasa. Ketika seseorang terlambat, ada yang menahan beberapa menit untuk bertemu denganku, mungkin saja jalanan yang macet atau sopir angkot yang ngetem, pasti itu gak luput atas kehendakNya. Percayalah, ketika aku disuruh menunggu, Tuhan sedang menahan sesuatu atasku untuk aku persiapkan menuju hal yang sedang kutunggu.

Menunggu. Aku bisa mengisi waktu sepersekian menit, jam hari, bulan ataupun tahun saat menunggu sesuatu dengan melakukan hal yang kusuka. Dengan senang hati aku akan menunggu. Termasuk menunggu janin yang bersemayam di rahimku. Sooner or later I believe that I will be a mom. Here, in this world or in hereafter. I don't mind.

Sungguh benar adanya mengenai quote yang kutulis diawal, bahwa ketika semakin lama kita menunggu sesuatu, semakin kita akan lebih menghargai sesuatu itu saat kita mendapatkannya. Sesuatu yang berharga memang layak ditunggu. Jadi, aku  menikmati proses menunggu.Bagaimana denganmu? Apakah bagimu menunggu itu menyenangkan? atau sebaliknya?

"Tenangkan dirimu, sesungguhnya segala sesuatu sudah ditentukan oleh Tuhan. Tidak akan datang kepadamu apa yang bukan bagianmu dan tidak akan hilang darimu apa yang menjadi bagianmu." (Buku Pintar Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani)



~Naya 

0 komentar:

Posting Komentar