Pages

Kamis, 05 Maret 2015

Sekelumit cerita tentang Sir Mayor, Ridwan Kamil



Sekeren-kerennya manusia, pasti gak luput dari kritik. Seberapapun manusia berusaha baik, tetap punya celah untuk gak disuka sama orang lain ~Naya

Seperti salah satu walikota yang lagi ngethits di Indonesia. Seseorang yang punya ilmu yang mumpuni tentang tata ruang kota sehingga beliau memang the right man in the right place. Kota yang ia pimpin disulap sedemikian indah dan menyenangkan. Dengan sentuhan-sentuhan yang berbeda dan sangat nyaman.

Pernah nonton juga beliau di salah satu acara di televisi dan beliau bilang; kota yang stress akan melahirkan generasi yang stress pula, sebaliknya, kota yang menyenangkan akan melahirkan generasi yang menyenangkan. Kurang lebih begitu dan saya setuju. Semua berawal dari dimana kita tinggal, tempat tinggal dapat membentuk pola pikir, kebiasaan ataupun kepribadian. Dulu waktu pelajaran geografi kan pernah denger tentang demografis itu dapat membentuk manusia.

So far, beliau adalah sosok yang banyak dkagumi dan disuka. Bahkan ada teman saya yang orang Jakarta asli tapi nge-fans banget sama beliau. Dia ikutin setiap sepak terjang Bapak Walikota in dan selalu update. Kalah sama saya sebagai warganya. Hehehe.
 
Teman saya itu pernah kirim foto yang ia potret dari layar monitor komputernya, tentang Bapak Walikota ini. Tentang misi-nya yang berawal dari hal kecil tapi membuat loncatan menuju hal-hal besar (dan difoto ini, Bapak Walikota itu ganteng kalem luar biasa #salahfokus). Salah satunya ialah selasa tanpa rokok. Bayangkan kalau semua warga menaati. Bayangkan kalau satu provinsi mengikuti. Bayangkan kalau satu pulau mengikuti. Lalu bayangkan kalau satu negara mengikuti. Sehari saja tanpa rokok. Mungkin bisa membantu lingkungan ini agar tetap waras.

Do I love him? Yes, I do. Saya mengagumi dan suka dengan kekinian beliau. Yang berinterkasi dengan warganya lewat medsos. Beliau juga sangat sederhana, so humble. Oya, saya dan teman saya tercinta, ceuceu fuzi pernah loh nungguin beliau di acara Buah Batu Culinary Night demi pengen foto. Lucu deh. Gak sia-sia kita nunggu lumayan lama. Well, temen saya langsung posting di IG dan di komen sama beliau. Weizzzz. It’s touchy, Sir. Thanks. Here is..

Fuzifajar: setelah ngajanteng 1,5 jam menanti hadirnya pak wali @ridwankamil, yess.. I did it. At Buahbatu #Culinarynight

Ridwankamil: nuhun utk kesabarannya :)
"pakk..foto dong pak.."


Tetapi ternyata untuk memuaskan semua keinginan manusia, gak mudah. Tujuan mustahil. Ketika ratusan ribu masyarakat menyambut ide-ide brilian Pak Walikota, namun beberapa kalangan justru bersedih dengan beberapa keputusan. Contohnya adalah para pedagang kaki lima yang pengalokasiannya kurang strategis dan jauh dari jangkauan. Ada beberapa pedagang yang juga suka curcol tentang beberapa kebijakan yang penghasilannya jauh dari jaman dulu. Secara penghasilan sangat berpengaruh pada perekonomian keluarganya. Istilahnya, menurut mereka, pengalokasian tempat masih kurang sepadan dengan tempat dahulu mereka berjualan.

Well, itulah manusia. Gak akan pernah bisa selalu dipandang baik atau positif oleh semua orang. Niat baik sekalipun terkadang terganjal dengan prasangka orang. Gak bisa dipaksain semua suka dengan apa yang kita lakukan. Hemmm.. What do you think?


                            

~Naya

2 komentar:

Fuzi mengatakan...

Waaaaaaaaw......
Lucu ih klo inget ngajanteng 1,5jam demi foto sama pak major, wkwkwkwk...
Klo ada Anis Matta ke Bandung, kita berjuang foto lagi yuk ceu ^^

naya wulan mengatakan...

Ah Bapak Kharismatik satu itu, Anis Matta. Yuuuuukkkk ^^

Posting Komentar