Dancing fingers on keyboard ~laptop
Aku
menguap. Semburat cahaya menyilaukan mataku. Aku melihat ke sekeliling. Si Tuan
sedang ‘berbicara’ dengan smart phone-nya. Huh. Sudah beberapa hari ini aku
sering banget dicuekin. Okay, fine. Itu kan hak dia. Tapi aku kangen sekali
jari-jarinya menghentak-hentakkan tubuhku. Ya, itulah gunaku. Kalau seperti
ini, aku kok berasa sedikit tak berguna di dunia ini. Aku menguap lagi. Si Tuan
mulai beranjak dari tempat duduknya. Aku berharap Tuhan menggerakkan tangannya
dan menggapaiku. Namun yang terjadi dia hanyalah menayapaku; “Hai, maaf aku
sedang tak mood menulis.” Sial. Dia itu kenapa sih? Bukankah menulis itu
panggilan? Berarti dia merasa sedang tak ada yang memanggil-manggilnya untuk
menulis? Aku sedari tadi menjerit-jerit memanggilnya. Tak ia dengarkah itu?
Aku
suka sekali saat ia mulai mendekatiku. Mengelusku lalu membukaku perlahan.
Biasanya ada beberapa percakapan singkat antara aku dan dia. Yang hanya kita
mengerti pastinya.Aku suka saat melihat si Tuanku itu mengerut-ngerutkan
keningnya. Tanda ia sedang berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk ia
ketik.
Ah,
dia sedang sibuk dengan dunianya yang entah apa. Aku merindukan sekali dia dan
aku berdua bergerumul melewati waktu. Duduk di pojok ruangan dan tak
menghiarukan apapun selain kata-kata yang mengalir deras dari pikirannya,
jiwanya. Bahkan hitungan jam tak terasa kita lewati.
Ayolah,
kembali padaku. Kembalilah menulis. Dunia membutuhkan kita.
Aku,
laptopmu
0 komentar:
Posting Komentar