Pages

Jumat, 30 Januari 2015

31 days IHB challenge


Hello..
Udah hari ke-3 ikut challenge ini tapi baru posting info challenge-nya sendiri. Hihihi. 
Seneng banget pas dapet informasi dari temen tentang challenge ini. Membantu meluruskan niat untuk posting blog secara kontinyu tanpa kehabisan ide. Sekaligus merekam jejak setahun kemarin. Temanya komplit!

Baru hari ke-4 tapi Alhamdulillah udah menambah teman sejak ikutan lomba blog nya IHB. Saat ditanya alasan di Aplikasi pendaftaran IHB, jawabanku adalah ingin menambah teman lagi dan lagi dari berbagai penjuru serta profesi. Dan simpel. Gak usah banyak waktu keluar rumah, namun cukup depan laptop. Itu sesuatu yang penting banget buatku wanita penyuka diam di rumah (baca:introvert). Aku tetap bisa menelurkan dan berbagi ide-ide dengan banyak orang.I love technology! keep writing, Naya.

Untuk tahu apa itu IHB. Please visit: www.indonesianhijabblogger.blogspot.com. 



~Naya


Review: The Handbook of Affirmation oleh Aswar Saputra



Afirmasi membiasakan diri kita untuk selalu berpikir positif kepada diri sendiri ~Naya


Haii..
Ini buku ketiga di 2015 yang saya baca dan review di blog. Masih ada 57 buku lagi dari target resolusi. Hehehe.
Well, saya suka hal-hal yang berbau sesuatu yang abstrak, alam bawah sadar. Hehe. Unlogical. Buat saya, banyak hal yang gak bisa dijelaskan secara ilmiah namun itu terjadi.  Sebenarnya mungkin bukan tidak bisa dijelaskan, namun belum ada penelitian yang mengungkapkan secara detail mengenai itu. All we need hanya percaya. Percaya dan yakin. Dan ada dua hal yang dijelaskan secara mendalam tentang hal itu. Afirmasi. Keyakinan akan diri sendiri (tentunya setelah meyakini bahwa semua kejadian hanya akan terjadi atas izin Allah SWT)

Buku setebal 101 halaman ini cukup menarik untuk saya. Karena judulnya “handbook” maka saya yakin, banyak hal yang dapat saya rasakan manfaat dari buku ini jika saya benar-benar mempraktekkannya. Seperti yang satu ini:

Setiap hari menulis sebanyak 10 lembar A4, tidak boleh diketik (harus tulis tangan)
Sehari saja terlewat tanpa mengerjakan tugas tadi, hari berikutnya akan menjadi hari pertama di tambah 20 hari lagi.
Benar-benar harus 21 hari berturut-turut.
Bisa dikerjakan pagi 5 lembar, malam 5 lembar.
Bunyi afirmasi yang diajarkan Johannes Lim: “Saya persuasif, saya kharismatik. Setiap orang percaya pada saya dan senang membeli dari saya.” (kayaknya yang ini bisa kita sedikit modifikasi di bagian akhir sesuai kebutuhan profesi kita)
Mengapa 21 hari? Menurut saya, mengerjakan tugas afirmasi diatas akan sangat membantu untuk menegrahkan energi Anda pada satu titik tujuan. Ketika Anda sudah terbiasa mengarahkan ikiran, emosi, tubuh, energi pada satu titik (impian) secara otomatis Anda akan mengalir begitu saja untuk sampai ‘disana’
Ingat sebelum Anda bisa mengalir dengan tenang, Anda harus berlatih melewati struggle. Paling tidak 21 hari ini.
Penelitian terbaru menunjukkan ada kaitannya sikap konsisten yang Anda kerjakan selama 21 hari dengan setiap kesuksesan besar.
Selama mengerjakan tugas itu, pelan-pelan saya nelihat banyak hal yang menumpang punggung saya yang selama ini tidak saya sadari keberadaannya. Sebut saja rasa enggan. Malas. Ngantuk. Kelelahan fisik. Dan masih banyak lagi. Termasuk sejumlah alasan yang kekanak-kanakan.
Bayangkan saja seandainya saya mengalir bersama mereka? Tidak bisa disangkal lagi akan banyak waktu terbuang-buang. Banyak uang yang akan dikeluarka. Banyak energi yang lepas begitu saja. Dan itu berpotensi untuk melemparkan saya ke luar aliran-jalur.
Perlu bagi kita untuk membersihkan ‘mereka’ dengan berlatih sejak dini (21 hari)- sebelum kita menuliskan dan mengejar impian yang lebih besar lagi.
Saya tertantang banget. Mau mulai hari ini. Mau obrak-abrik gudang, cari kertas A4 bekas dulu. hehehe. 

Banyak yang saya bold pakai stabillo di halaman-halaman terakhir. Kutipan-kutipan dari berbagai sumber yang inspiratif. Dibagian awal menceritakan suasana penulis saat sedang training mengenai afirmasi.

Tentang konsentrasi, kemauan dan antusiasme
Ini beberapa hal yang saya temukan di buku ini dan saya langsung merasa tercerahkan. Here they are...


Cara seseorang mengembangkan daya kemaunnya, pertama: konsentrasi.

Konsentrasi adalah seperti pemusatan berbagai sorot cahaya dalam satu sinar laser. Konsentrasi adalah kekuatan!

Jika kita dapat memfokuskan pikiran pada satu hal, kita akan melesat seperti roket dijalan menuju pengembangan kemauan yang kuat.

Sebenarnya, kekuatan kemauan terletak pada apa yang ingin diwujudkan oleh seseorang, bukan apa yang dipikirkannya.

Kemauan adalah hasrat plus energi, yang diarahkan menuju keberhasilan.Tanpa perasaan yang terfokus, keinginan itu tetap akan menjadi harapan semata. Perasaan merupakan aspek kesadaran yang memberdayakan keinginan-keinginan seseorang.

Pada saat yang bersamaan perasaan harus tetap tenang. Perasaan hendaknya tidak dibiarkan gelisah atau tidak sabar. Jika perasaan berfluktuasi, ia akan menjadi keinginan. Keinginan kita juga dapat mengungkapkan kekuatan. Namun, keinginan ini berlalu dengan cepat dan bersifat ilusif. Ia muncul dalam satu menit lalu menghilang pada menit berikutnya.

Tanpa ada ketenangan dan kendali batin, tidak akan ada konsentrasi.

Perasaan tidak perlu pasif supaya tenang. Agar efektif, perasaan seseorang harus intens.

Yang paling penting adalah menumbuhkan perasaan yang kuat terhadap apa yang ingin Anda capai. Tidak ada hal besar yang dapat dicapai tanpa antusiasme.

Ringkasnya begini, katakanlah Anda ingin menciptakan keajaiban baru. Misalnya mencari dukungan orang-orang untuk proyek Anda. Sambil terus antusias mencari pendukung itu, Anda juga harus merasakan bahagia dalam setiap langkah Anda.
  
Super sekali bukan?



~Naya

momen terindah 2014 #IHB31dayschallenge

Good friends are like stars. You don't always see them, but you know, they're always there.

Holaa..

Sebenarnya banyak hal indah di tahun 2014, namun saya akan share salah satu yang benar-benar terbaik. Kenapa? Karena siapapun akan setuju bahwa persahabatan itu salah satu hadiah terbaik dari Tuhan, bukan? Sahabat itu unbiological sister yang Tuhan kasih.

Here’s the story.
Karena suatu hal, komunikasi saya dengan salah satu sahabat terbaik saya terputus. Sedih rasanya. Tapi mungkin dia punya berbagai pertimbangan menjaga jarak dengan saya. 6 tahun kami gak ada kontak. Pada bulan November, sahabat saya yang lain, Rosma, bbm saya dan bilang: “Ditanyain Dodot tuh. Kita maen ke rumahnya yuk.” 

Senangnya saya. Saya kira, saya telah benar-benar kehilangan Dodot, sahabat saya sejak kami kelas dua SMA (berarti sekitar 14 tahun yang lalu). Lalu saya menjelaskan bahwa saya sama Dodot udah lost contact hampir 6 tahun. Rosma cukup kaget namun akhirnya menjelaskan bahwa mungkin Dodot sedang sibuk mengurusi balita-balita-nya. Iya, saya pun mencoba mengerti. Dan Rosma berjanji akan mengajak saya ke rumah Dodot.

Dan, akhirnya... kami benar-benar bertemu. Dia tetap Dodot yang dulu. Kami menghabiskan waku bersama. Sahabat yang berjumpa kembali setelah bertahun-tahun. Kentara banget 6 tahun itu nambah umur ya. Hahaha. Dodot uda punya dua malaikat kecil dan dia Ibu yang luar biasa. Sangat tahu perkembangan anaknya so detail. Banyak hal tentang parenting yang kami share saat itu. Seru sekali.

Kami cekakak-cekikik tentang banyak hal. Lalu kami masak seblak. Salah satu masakan wajib kalau kita bertemu pas jaman kuliah. (*nanti akan saya share resep seblak saya yang sangat fenomenal. Heheh.) Hari itu benar-benar menyenangkan. Lost contact 6 tahun itu gak kami bahas dan kami hanya menikmati momen kami yang baru.

Lalu saya teringat sesuatu. Saya selalu suka kata-kata Waikota Bandung, Ridwan Kamil, yang bilang: Time will tell. Itu merujuk pada satu keadaan dimana memang cuma waktu-lah yang pada akhirnya menjelaskan segalanya. Ketika kita kadang udah mentok gak bisa mengendalikan sesuatu di luar kendali kita. 
 ***

Saya sudah tak mau mengingat-ingat hal-hal yang lalu, saya sudah melupakan kesalahpahaman apapun itu yang pernah terjadi. Saya senang sekali bahwa kami sudah punya hubungan yang baik kembali. I think that’s the best moment in 2014. When my best friend and I were getting have so much fun together after six years!

What about you? apa kabar sahabat-sahabat tersayang kalian? Peluk erat sekaarang juga ;D


Here we are..




~Naya

Kamis, 29 Januari 2015

re-so-lu-si 2015



Impian adalah harapan yang disertai usaha sungguh-sungguh ~anonim


Hai... 
Resolusi? Selalu menarik untuk dibicarakan. Dan posting-an ini pun karena saya ikutan monthly challenge yang diadakan Indonesian Hijab Blogger. Moga menang :) aamiin. (http://www.indonesian-hijabblogger.com/2015/01/ihb-january-blog-post-challenge.html#more)  

Banyak orang membicarakan dan juga membuat resolusi. Biasanya di awal tahun. Apa sih resolusi itu?  Nah, saya mau sharing hasil intipan saya di wikipedia. Here they are.
Asal muasal
Resolusi tahun baru dari tradisi Barat yang sekarang sudah mendunia. Menurut tradisi ini, sesorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada tahun baru (sumber: wikipedia)
Mengapa resolusi itu dilakukan tahunan? agar kita punya target pencapaian. Target waktu nya terukur. Yaitu dalam periode satu tahun.
Kenapa sih harus menulis resolusi?
Ini jawabannya, masih dikutip dari wikipedia; Sebuah studi pada tahun 2007 yang dilakukan oleh Richard Wiseman dari Universitas Bristol dengan melibatkan 3.000 responden menunjukkan bahwa 88% dari mereka yang memiliki resolusi Tahun Baru gagal mewujudkannya, meskipun 52% dari responden yakin pada awalnya bahwa mereka akan berhasil mewujudkannya. 22% pria berhasil mewujudkan resolusi mereka saat mereka menetapkan target (misalnya bertekad menurunkan berat badan satu pon dalam seminggu, bukannya hanya "menurunkan berat badan" saja), sedangkan 10% wanita berhasil mewujudkan resolusi mereka jika mendapat dukungan dari orang-orang terdekat.(sumber: wikipedia)
***

Resolusi 2015: Balancing your life                                   
Setelah saya baca sekelebat tentang resolusi, saya merasa sangat perlu menuliskan resolusi di tahun 2015 ini, mengingat tahun-tahun lalu saya seringkali terlewat merumuskan resolusi secara sungguh-sungguh.

Saya ingin punya kehidupan yang seimbang. Menurut buku “Make your dreams come true” By Virda Dimas Eka Putra, Prioritas dalam hidup adalah: Allah, keluarga dan bisnis atau pekerjaan. Dan itu dapat terukur dari tujuh aspek kehidupan, yaitu: spiritual, keluarga, pendidikan dan pengembangan diri, keuangan, fisik, mental dan sosial. Semoga resolusi saya  mencakup 7 aspek diatas. Aamiin.

Saya ingin lebih fokus tahun 2015 melakukan sesuatu yang berhubungan dengan passion saya yaitu membaca dan menulis. Karena saya lebih suka dan nyaman melakukan satu atau dua hal tapi fokus.

Here my resolution 2015, Bismillah:
1. Memahami alquran dengan lebih baik: Minimal 1 hari ada 1 ayat yang saya pahami, renungkan dan tulis.
2. Mengetahui arti bacaan sholat dengan lebih baik.
3. Menambah hapalan Juz’Amma.
4. Menghapal Asmaul Husna dan keistimewaan-keistimewaannya.
5. Membaca minimal 24 buku tentang agama dan me-review dalam blog.
6. Liburan minimal ke 2 tempat yang terencana dengan matang.
7. Menulis biografi anggota keluarga minimal 3 profil.
8. Menemani suami lari pagi minimal seminggu 3 kali :P
9. Menuliskan tanggal ulang tahun keluarga dekat, teman dekat, ucapkan dan prepare kado-kado kecil.
10. Bikin materi untuk prepare mengajarkan Abdul (keponakan) UAN Bahasa Inggris.
11. Meningkatkan pengetahuan dari membaca: minimal 60 buku tentang topik dan tema yang berbeda-beda (fiksi dan nonfiksi) dan me-review nya di blog. Membaca buku dari (minimal) 15 penulis yang baru diketahui.
12. Lebih melek politik. Baca dari blog-blog yang bahasa politik nya crunchy biar gak bosen. Hehe.
13. Belajar tentang geografi, minimal menguasai tentang Mekkah, Madinah dan Eropa.
14. Training atau menghadiri workshop menulis keren minimal satu kali.
15. Visit library more, ke Perpustakaan UNPAD/ UPI minimal 12 kali.
16. Belajar banyak hal tentang psikologi personality. Salah satunya minimal mengetahui 3 psikolog terkenal dan teori-teori nya.
17. Mengetahui minimal 5 penulis terkenal dunia.
18. Meningkatkan kemampuan menulis. Dengan: rutin nulis blog; minimal tiga hari sekali posting dan intip @spa_si sering-sering buat belajar tentang literatur.
19. Memenangkan lomba menulis minimal 2 perlombaan.
20. Ikut lomba nulis minimal 12 kali.
21. Meng-kick challenge baca atau nulis, minimal 1 challenge.
22. Selesai membuat draft kasar novel tentang thalasemia.
23. Bikin buku kumpulan cerpen kirim di nulisbuku.com
24. Makin banyak menabung dengan memangkas jalan-jalan yang gak terlalu urgent :D
25. Do yoga more. Minimal ke studio yoga sebulan 2x. Belajar tentang hatha yoga.Minimal yoga surya namaskar 10 putaran setiap hari.
26. Mencoba resep cemilan sehat minimal 2 resep.
27. Jangan ada hal terlewat untuk ditulis. Senang ataupun sedih. kalau kesel, nulis, Kalau marah, senyum terus nulis. Walaupun cuma 3-4 kalimat tapi bisa mengungkapkan apa yang dirasakan.
28. Silaturahim minimal 3x sama orang yang >1 tahun udah enggak ketemu
29. Enggak pernah kelewat arisan cluster barbie (arisan tetangga blok C dan D di kompleks rumah) kecuali untuk alasan urgent misal ada hujan badai.
30. Lebih eksis di Aisyah Community minimal sebulan sekali :D

Psssst.. Gak ada yang kebetulan kan di dunia ini? umur saya di bulan Januari 2015 ini 30, waaah sesuai dengan jumlah resolusi 2015 :D
semoga ini pertanda baik dan semakin banyak resolusi yang dicapai di tahun ini. Aamiin. Semangaaaaaaattt!

Jadi inget kata-kata penyemangat untuk perubahan;
So? Berani untuk bikin perubahan tahun ini?
Now, what’s your resolution in 2015? Let's write it down!



~Naya