If you are working
on something exciting that you really care about, you don’t have to be pushed.
The visions pulls you
~Steven Jobs
Sebuah cafe, mimpi dan warisan
Ingin membangun sebuah cafe yang di dalamnya penuh dengan
kehangatan. Mungkin di dalamnya ada beberapa orang yang sedang mencoba mengusir
kesedihan hatinya, tapi atmosphere yang ada di dalam cafe itu mampu menyedot
kesedihannya hingga ia lupa.
Aku bukan orang yang berlatar belakang dari keluarga bisnis
yang kuat namun aku punya mimpi dan cinta. Kenapa mimpi? Iya, karena aku sama
sekali tidak punya yang memang dalam berbisnis kita sangat memerlukan modal
(baca:cash). Tapi aku punya mimpi dan keinginan yang sama-sama kuat. Dan kata-kata
dalam novel Alchemist telah memberikan amunisi yang aku yakini:
“Bahasa antusiasme, bahasa orang
yang berhasil dalam pekerjaannya yang dia lakukan dengan penuh cinta dan
tujuan, juga sebagai bagian dari pencarian akan sesuatu yang diyakini dan dihasrati
nya.”
“Kalau kau menginginkan sesuatu, sesisi jagat raya akan bekerja sama
membantumu memperolehnya.” (page 81)
Bagaimana tentang cinta?
Sebentar. Aku coba sedikit mengilustrasikan. Kamu tahu kenapa para penari balet
menari dengan sangat indah? Karena mereka melakukan dengan penuh cinta, mereka
menari seolah sedang bercinta dengan gerakan-gerakan yang mereka ciptakan.
Kalau aku boleh
mendobrak istilah: bisnis is bisnis. It’s all about profit and so on. May I
change a little? Aku ingin punya sebuah cafe karena aku juga ingin punya
‘warisan’ yang nyata untuk anak-anakku kelak. Yang nanti setelah aku menua,
mereka yang meneruskan.
Warisan itu bukan
tentang materi namun lebih daripada itu. Banyak sekali yang ingin aku sampaikan
di dalamnya. Ini tentang bagaimana aku memberikan contoh kepada anak-anakku
kelak bahwa apapun yang kamu inginkan, buatlah seolah itu akan nyata, kamu
mempercayai bahwa itu akan terwujud suatu hari nanti. Entah kapan namun
itu-pasti-akan-terwujud. Itu tentang mimpi.
Lalu akan ada yang ingin aku jelaskan. Yaitu tentang
perjuangan, bahwa mewujudkan mimpi itu harus ada effort yang tertanam kuat dihati.
Bahwa kita akan menyadari membangun sesuatu itu lelah namun kelelahan itu tak
akan ada artinya sama sekali dengan kebanggaan pada dirimu sendiri bahwa
ternyata kamu bisa melakukannya.
Juga akan ada doa-doa yang terus menguntai ke langit,
meminta kemudahan pada Sang Pemberi. Harus ada doa-doa yang lebih panjang saat
kita meminta padaNya dalam perjalanan mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Aku juga ingin punya partner kerja yang seolah aku anggap
saudaraku sendiri sehingga ketika kita
berada di “kantor” cafe itu, seolah seperti berada di rumah. Akan ada ketulusan
dalam melayani pelanggan ketika kamu dalam keadaan di lingkungan yang penuh
dengan semburat kebahagiaan. Energi bahagia dan positif itu akan tertular pada
pelanggan yang datang pada cafe kita.
Lalu tentang keuntungan, bolehkah jika aku menginginkan
keberlangsungan cafe ini lebih dari sekedar pundi-pundi yang bisa habis? Dan
aku yakin keuntungan materi akan mengikuti berjalan seiring berjalan waktu.
Karena aku ingin cafe ini berulang tahun setiap tahunnya. Dan kita merayakan
‘anniversary’ ini dengan seluruh orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang
membantu mempertahankan keberadaan cafe ini, semua partner kerja yang terlibat
didalamnya, semua tanpa terkecuali.
Ini hanya keinginan sederhana dari aku, keinginan sederhana
yang jadi bagian tujuan aku menginginkan sebuah cafe, tapi aku tahu bahwa dalam
berbisnis itu ada rumus matematika tentang keuntungan yang harus tetap rasional
dan realistis. Aku percayakan itu pada ahlinya J
Semoga Tuhan memudahkan segala urusan ini. Aamiin.
Dari aku,
Sang Pemimpi yang akan terus bangun untuk memperjuangkan
mimpinya
0 komentar:
Posting Komentar