Haiiii...
Review buku pertama di 2015.
- Tugas pertama Blink adalah meyakinkan sebuah fakta sederhana: Keputusan yang dibuat dalam sekejap bisa sama baik dengan keputusan yang hati-hati dan direnungkan lama sekali.
- Tugas kedua Blink adalah kapan kita harus percaya naluri kita dan kapan kita harus waspada karenanya?
~ Ketika kemampuan pemahaman cepata kita menyimpang,
penyimpangan itu terjadi karena seperangkat alasan yang sangat tertentu dan
konsisten, dan alasan-alasan itu dapat dicari dan dipahami. Oleh sebab itu kita
bisa belajar tentang kapan kita harus mendengarkan komputer bawaan yang dahsyat
ini, juga kapan kita harus mewaspadai hasil pengolahannya. Karena komputer
internal ini bisa ngawur, menyesatkan dan lumpuh. Reaksi-reaksi naluriah kita
sering harus bersaing dengan segala macam hasrat, emosi dan sentimen lain.
- Tugas ketiga dan paling penting buku ini adalah meyakinkan pembaca bahwa kesimpulan sekejap (snap judgment) dan penangkapan kesan pertama dapat dilatih dan dikendalikan.
~ Dapatkah reaksi misterius itu dikendaikan? Sesungguhnyalah,
itu bisa. Sebagaimana kita bisa mengajar diri sendiri cara berpikir secara
nalar dan sengaja, kita juga dapat mengajar diri sendiri cara membuat
kesimpulan sekejap.
Blink berurusan dengan komponen sangat kecil dalam hidup sehari-hari kita, isi dan asal-usul kesan-kesan sesaat serta kesimpulan-kesimpulan yang muncul secara spontan setiap kali kita bertemu orang baru, menghadapi sebuah situasi kompleks, atau harus membuat keputusan dalam kondisi stres.
Bagaimana kalau kita berhenti memeriksa cakrawala dengan teropong kita dan sebaliknya mulaia menyimak proses pengambilan keputusan dan perilaku kita sendiri menggunakan mikroskop yang paling kuat?
Sebab yang tampak posistif sesungguhnya tidak posistif sama sekali.
***
Possitive sentiment ovverride; yakni ketika orang menjadi
mudah tersinggung karena emosi yang positif. Fungsinya seperti penyangga.
Ketika pasangan mereka berbuat sesuatu yang tidak baik, mereka akan mengatakan,
‘Oh, suasana hatinya kebetulan tidak sedang baik.’ Atau mereka bisa dalam
keadaan negative sentiment override, sehingga bahkan sesuatu yang netral dalam
perkataan atau perbuatan pasangan akan cenderung dianggap negatif. Dalam
keadaan negative sentiment override, orang mengambil kesimpulan yang sulit
diubah tentang pasangan mereka.
Jika pasangan mereka berbuat posistif, ia hanya orang egois
yang sedang berbuat positif (untuk kepentingan sendiri). Sulit sekali mengubah
keadaan tersebut, dan keadaan ini menentukan apakah bila salah satu pihak
mencoba memeprbaiki situasi, pihak lain memandangnya sebagai sebuah upaya
permusuhan.
Sebagai contoh, saya sedang berbincang dengan istri saya,
lalu ia mengatakan,’Bisakah kamu tutup mult sampai aku selesai bicara?’ Dalam
keadaan posistive sentiment override, saya mengatakan, ‘Oke, lanjutkan.’ Saya
jelas tidak senang, tapi saya ingin situasi menjadi baik kembali. Dalam
negative sentiment override, saya mengatakan, ‘Persetan dengan kamu, aku yang
harus selesai bicara dulu. Kamu cerewet, mau menang sendiri persis seperti ibu
kamu.’”
***
Kata Gosling, kamar tidur seseorang memberikan 3 macam
peunjuk tentang kepribadian pemiliknya.
- Jati diri yang diharapkan (identity claims), yakni ekspresi yang disengaja tentang bagaimana seharusnya kita tmpak oleh dunia.
- Ciri dasar perilaku (behavioural residue), yakni petunjuk tak sengaja tentang sifat asli seseorang.
- Pengatur pikiran dan perasaan (thought and feeling regulators), perubahan-perubahan yang kita sengaja terhadap ruang-ruang paling pribadi kita untuk mempengaruhi perasaan kita sewaktu berada disana.
Rancu itu bisa karena kita kurang objektif.
Basket; court of sense ialah pemain yang mampu menyelami dan menghayati kejadian di sekitarnya.
Dalam dunia militer, Jendral-Jendral cemerlang disebut memiliki coup d’oeil istilah Perancis yang artinya power of glance; kemampuan melihat dan menghayati medan tempur dengan cepat.
***
Maaf sedikit random. Saya comot-comot aja bagian yang
menurut saya menarik. Itu baru dari seperempat buku loh. Masih banyak yang
menurut saya penting dan ngena. Ntar dilanjutkan ya.
0 komentar:
Posting Komentar