#30harimenulis 2016
Hari ke-3: fiksi romantis
Hari ke-3: fiksi romantis
Naia
Ahhhhhhh... Bandung kenapa jadi macet banget seperti ini sih? Udah melewati jam pulang kantor tapi teteep aja jalanan penuh. Pengen buru-buru sampai rumah, mandi air hangat lalu menangis sepuasnya. Masih terngiang kata-kata Dhini di kantor tadi
Ahhhhhhh... Bandung kenapa jadi macet banget seperti ini sih? Udah melewati jam pulang kantor tapi teteep aja jalanan penuh. Pengen buru-buru sampai rumah, mandi air hangat lalu menangis sepuasnya. Masih terngiang kata-kata Dhini di kantor tadi
"Iyah doooong... walau udah menikah lima tahun Egga itu masih saja romantis seperti awal menikah dulu. Masih suka beliin bunga, ngajak candle light dinner di resto, dan sering ngasih surprise... bla bla bla"
Model-model yang begini nih yang bikin aku ngerasa nelangsa. Istri pamer perhatian suaminya. Okesip. Suamiku jauh dari kesan romantis apalagi so sweet. Bunga? Candle light dinner? Keep dreaming on, Nai.
Si Dhini abis puas show off tentang keromantisan suaminya tiba-tiba nyeletuk gini:
"Nai, suami lu romantis gak? Ah tapi kayaknya masih romantisan Egga kan yah? Hahaha."
Ngehe banget ga? Siaul. Kalian punya temen model gini? Kalau engga, lucky you. Kalau ada, horay kita senasib. Kenapa sih jenis-jenis mahluk rese gini masih eksis di bumi? Aneh. Bukannya manusia itu punya perasaan ya? Mungkinkah Dhini mahluk langka? Maybe.
Andra
Istriku kok belum ngabarin ya? Biasanya jam segini udah Whatsap. Laporan lagi dimana. Aku khawatir. Tadi aku coba telepon tapi enggak diangkat. Eh itu suara mobil masuk. Pasti istriku tercinta. Kangen aku.
***
Andra
Kok istriku dateng-dateng cemberut? Masuk kamar terus mandi dan enggak keluar-keluar kamar lagi. Mungkin dia lagi banyak masalah di kantor. Aku coba beri dia waktu sebentar untuk menenangkan diri. Pas aku masuk kamar, istriku sudah membenamkan diri di balik selimut. Terlihat lelah. Kasian.
Kok istriku dateng-dateng cemberut? Masuk kamar terus mandi dan enggak keluar-keluar kamar lagi. Mungkin dia lagi banyak masalah di kantor. Aku coba beri dia waktu sebentar untuk menenangkan diri. Pas aku masuk kamar, istriku sudah membenamkan diri di balik selimut. Terlihat lelah. Kasian.
Naia
Ih enggak pekaaaaaaaaa. Aku dicuekin dong. Boro-boro ditanya udah makan atau belum? Gimana di kantor? Huhuhuhu. Makin kezel hari ini. Perfect.
***
Pagi-pagi keesokan harinya
"Mas, aku malam ini pulang telat. Ada meeting sama orang pusat."
Andra
Tuh bener kan. Kemarin pasti di kantornya banyak kerjaan persiapan meeting hari ini.
"Iya. Good luck meetingnya ya."
Naia
Iya. Satu kata. Good. Dua kata. Luck. Tiga kata. Meetingnya. Empat kata. Ya. Lima kata.
Bravo! Ada peningkatan. Biasanya cuma satu kata. Iya. Plus anggukan. Tenang, Nai. Proses. Tenaaaaaaang.
***
Naia
Dhini masih saja pamer perhatian suami. Huh. CONGRATULATION! Dan what? Mereka ribut sepele semalam tapi berakhir dengan kiriman bunga plus cheese-cake ke kantor pagi ini??? Minta maaf judulnya?? Ih suaminya kok bisa sih romantis gitu? Ajarin kek suamiku.
Tring!
Suara email masuk. Naia membuka handphonenya. Dari suaminya.
Subject: cinta itu awan
Naia
Hah? Apa nih? isinya cuma emoticon senyum. Garing. Eh tunggu. Ada attachmentnya. Downloading. Apaan nih? Booking flight? Ke Phuket? Buat lusa? Tunggu. Lusa itu tanggal... ya ampun! Anniversary ke-6. Kok aku bisa lupa?
Drrrttttt Drrrrttttt hp Naia bergetar tanda ada panggilan masuk.
"Halo. Sudah terima emailnya? Please travel with me, the camera on your right hand and my hand let be in your left hand."
Hati Naia
*jedar-jeder dungdang dungdung*
***
~Sebulan yang lalu~
Andra
Tadi ada selembar kertas terjatuh dari buku agenda istriku. Dia buru-buru pergi ke kantor. Enggak sadar selembar kertas terlepas. Pas aku lihat isinya, aku cuma berdoa mudah-mudahan ada rezekinya ya istriku. Aamiin. Kerja dulu ah. Semangat. Buat istriku.
Coretan Naia saat bosen meeting:
"Cinta? geli dengernya. kayak lirik-lirik di lagu dangdut bagi gue. bagi gue loh ya.
boleh ga kata 'cinta' diganti dengan awan? tepatnya melihat awan dari jendela pesawat.
boleh ga kata 'cinta' diganti dengan awan? tepatnya melihat awan dari jendela pesawat.
Suatu hari nanti ada cowok yg mau mengajak going crazy in my version, menggendut, menghitam bersama terus juga tiba-tiba ngasih surprise ngirim email penuh attachment tiket pesawat by booking online, then suddenly he's texting me:
"Please travel with me, the camera on your right hand and my hand let be in your left hand.". Damn. Mau.
"Please travel with me, the camera on your right hand and my hand let be in your left hand.". Damn. Mau.
Iya, terus kita liat awan diantara jendela pesawat, saling diam, tapi tangan kita enggak mau lepas. Dan bagi gue itulah sebenar-benarnya cinta."
***
***
Naia
Huaaaaaaaaa. Boleh enggak bolos meeting kali iniiii aja? Ingin cepat-cepat lihat wajah the Phuket guy. Hahaha. Suamiku tuh yaaaaaaa. He's not romantic but he's trying to be. He shows not tells.
Well, Dhin, sorry. For this time my husband is zillion times more romantic than yours. ~bhay~
Phuket, we're comiiiiiiiiing.
***
The end
0 komentar:
Posting Komentar