Pages

Selasa, 21 Juni 2016

Rumor? Iyuh.

#30harimenulis 2016
Tema hari ke-24: hal yang kamu benci

Ini nih yang belum apa-apa udah nyesek aja bawaannya. Benci sama hal-hal yang berbau rumor.

Sebelumnya, saya mohon maaf kalau ada pihak yang tersinggung. Tanpa bermaksud me-generalisir satu profesi tertentu. Hapunten sadaya kalepatan ah.

Saya bukan orang dengan latar belakang komunikasi. Ini murni opini saya dalam menyikapi satu kisah yang tentu saja berhubungan dangan wartawan.

Wartawan itu apa sih? Orang yang mewartakan sesuatu kan? Yang memberitakan satu kejadian pada khalayak. Sebagai profesi tentu ada kode etiknya. Dan lagi, saya gak paham tentang ini. 

Namun tahukah sekarang, jaman media sosial dengan mudahnya diakses, semua orang tiba-tiba jadi wartawan tanpa ilmu. Tinggal klik "share" menyebarlah satu berita yang kadang kita sendiri belum tahu kebenarannya seperti apa.

Itu menyebalkan, tau.

Dan hati saya tambah tersayat-sayat membaca postingan seorang ibu yang setelah kehilangan anaknya, sangat amat dirugikan dengan pemberitaan share seenak udel itu. Berita yang gak bener dan sangat penuh penghakiman tanpa ada konfirmasi akurat dari narasumber. I really hate that.

Bisa yah mengangkat berita hanya berdasarkan opini pribadi dengan label wartawan a, wartawan b? Lalu ada hati yang diremukkan di satu tempat karena pemberitaan tersebut TIDAK BENAR! Opini publik kadungb terbentuk karena pemberitaan tak bertanggungjawab itu. Lagi, saya harus mengatakan, I really hate it.

Pernah denger suatu ceramah di salah satu stasiun televisi tentang mengapa begitu cepatnya berita buruk tersebar. Tahu kenapa? Karena berita buruk punya banyak "PR, Humas dan wartawan"yang banyak. Amat banyak. Siapa? Setan.

Iya, setan pesta dong saat tahu kita terbujuk rayuannya untuk menyebarkan berita yang masih abu-abu.

Please be wise untuk share hal-hal yang masih belum pasti. Biasakan dengan prinsip 'cutau' alias cukup tahu. Enggak usah repot-repot bilang-bilang kalau kita aja masih gak yakin.

Dan hati-hati menonton berita karena banyak pake bahasa provokatif. Menggiring opini.

Udalah sekarang kalau bukan narsum nya langsung yang lagi ngomong live, gak usah terlalu dipercaya. Abaikan.

Matikan TV lalu keluar rumah deh cari angin segar. Waktu terlalu berharga hanya untuk dipakai dengerin sesuatu yang kebenarannya belum tentu benar.

0 komentar:

Posting Komentar